BKF Gelar Kelas Skenario Fiskal kali Kedua di Universitas Palangkaraya

Jakarta, (21/03/2024) - Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyelenggarakan kelas Skenario Fiskal untuk yang kedua kalinya. Kali ini, BKF bekerjasama dengan Universitas Palangkaraya (UPR) melaksanakan kelas Skenario Fiskal yang bertempat di Ball Room Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut Universitas Palangkaraya pada Kamis (7/3). Kegiatan ini menjadi momentum pendidikan dan interaksi antara mahasiswa dengan praktisi kebijakan fiskal yang dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa program studi S1 Ekonomi Pembangunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Palangkaraya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan APBN, memberikan pengalaman praktis dalam menyusun APBN dan rekomendasi kebijakan fiskal,mengelola keuangan negara, dan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya isu-isu keuangan negara.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dekan FEB UPR, Prof. Dr. Irawan, M.Si. Prof. Dr. Irawan, M.Si menyatakan kebanggaannya terhadap antusiasme dan dedikasi mahasiswa. “Ini menjadi langkah konkret dalam mendukung pendidikan praktis bagi mahasiswa FEB UPR. Besar harapannya, kegiatan semacam ini dapat berlangsung secara berkelanjutan di masa mendatang,”, ucapnya. 

Sejalan dengan Plt. Dekan FEB UPR, Kepala Subbidang Pengelolaan Kinerja dan Risiko PKAPBN, BKF, Kemenkeu, Alfinnadzifah juga menyampaikan bahwa pentingnya peran mahasiswa dalam memahami dan mengenal lebih jauh bagaimana proses penyusunan kebijakan-kebijakan pemerintah khususnya dari sisi fiskal. 

Wakil Rektor Bidang Akademik UPR, Dr. Natalina Asi, M.A, secara resmi membuka kegiatan ini dengan harapan agar mahasiswa dapat mengapresiasi dan memahami tantangan nyata dalam perumusan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Melalui simulasi ini, kami ingin menciptakan lingkungan di mana mahasiswa dapat mengalami dan meresapi kebijakan fiskal secara langsung,” ujarnya. 

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan Pemaparan oleh Kepala Subbidang Perencanaan dan Pemantauan Kegiatan Analisis PKEM, BKF,  Kemenkeu, Prabu Kusuma Nusa Putra tentang Arah dan Tantangan Kebijakan Fiskal. Dalam pemaparan ini disampaikan bahwa kebijakan fiskal diharapkan dapat waspada, antisipatif, dan responsif terhadap dinamika perekonomian, tantangan pembangungan, dan agenda pembangunan. “APBN harus tetap melakukan fungsi alokasi sebagai agen pembangunan, distribusi yang menjadi solusi kesejahteraan rakyat, dan stabilisasi dimana APBN sebagai shock absorber ditengah dinamika global yang sedang kita hadapi,” terang Prabu.

Setelah mendengar pemaparan singkat tentang arah dan tantangan kebijakan fiskal, para mahasiswa dibagi ke dalam tiga kelas yang masing-masing dibimbing oleh dua mentor dari BKF, Kemenkeu. Di dalam kelas tersebut, mahasiswa diberikan pemahaman yang lebih mendetail tentang bagaimana proses penyusunan APBN. Mahasiswa juga diberikan ruang untuk berfikir kritis dan analitis dalam menyusun sebuah kebijakan yang dapat mempengaruhi postur-postur yang ada di APBN. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk dapat bermain peran sebagai Menteri Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk dapat memberikan pandangan-pandangan mengenai kebijakan fiskal yang telah disusun.

Sebagai penutup Kelas Skenario Fiskal kali ini, salah satu perwakilan mahasiswa dari FEB UPR, Risdayanti mengungkapkan bahwa pelaksanaan Kelas Skenario Fiskal hari ini memberikan wawasan yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa Ekonomi Pembangunan, “Kami belajar banyak hal, terutama praktik secara sederhana dalam menyusun APBN. Semoga acara ini berlanjut dan dilakukan lebih banyak lagi seminar-seminar yang mengedukasi seperti hari ini,” ungkap Risdayanti. (kcbg)