Determinan Tingkat Imbal Hasil (Yield) Surat Berharga Negara (SBN) Domestik

Authors

  • ihda muktiyanto DJPPR, Kementerian Keuangan
  • Muhammad Aulia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko.

DOI:

https://doi.org/10.31685/kek.v3i1.190

Abstract

Yield Surat Berharga Negara (SBN) domestik Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan profil serupa di Asia Tenggara maupun di kelompok Emerging Markets (EMs) lainnya. Sebagai gambaran, rata-rata imbal hasil SBN domestik dengan tenor sepuluh tahun (SBN 10y) Indonesia sepanjang 2014 s.d. 2018 berada pada tingkat 7.7%, lebih tinggi apabila dibandingkan dengan imbal hasil instrumen serupa pada periode yang sama di Thailand (2.7%), Malaysia (4.0%), Filipina (5.3%), Vietnam (6.0%), Meksiko (6.7%), Kolombia (7.1%), dan India (7.6%).

Dengan mengadopsi studi yang telah dilakukan oleh Jaramillo dan Weber (2012) dan Gadanecz et al. (2014) tentang determinan tingkat imbal hasil obligasi domestik di negara-negara EMs dan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), kajian ini menyimpulkan bahwa sepanjang periode Januari 2007 s.d. Desember 2018, tingkat imbal hasil US Treasury tenor sepuluh tahun (UST10y), ekspektasi perubahan suku bunga kebijakan bank sentral, tingkat inflasi inti, ekspektasi nilai tukar Rupiah terhadap USD, dan spread CDS 5 tahun, secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap tingkat yield SBN 10y, dengan tingkat yield UST10y memiliki pengaruh paling signifikan terhadap tingkat yield SBN 10y

Author Biographies

  • ihda muktiyanto, DJPPR, Kementerian Keuangan

    Kepala Subdirektorat Pengembangan Pengelolaan Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko.

    Doctor of Business Administration, VICTORIA UNIVERSITY, MELBOURNE, AUSTRALIA

     

  • Muhammad Aulia, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko.
    Kasi Pengembangan Pasar Utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko.

References

Badan Kebijakan Fiskal. (2013). Credit Default Swap Indonesia: Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Perbandingan dengan Peers. Jakarta: Kementerian Keuangan. Diambil dari http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Kajian%20CDS%20indonesia.pdf

Balduzzi, P., Elton, E., & Green, T. C. (2001). Economic News and Bond Prices: Evidence from the U.S. Treasury Market. The Journal of Financial and Quantitative Analysis, 36(4), 523-543.

Bank Indonesia. (2013). Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia: Likuiditas Rupiah, Pasar Uang Antar Bank. Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES). Tersedia di: https://www.bi.go.id/id/peraturan/kodifikasi/bank/Pages/1.1.1.5.%20Pasar%20Uang%20Antar%20Bank.aspx

Bank Indonesia. (2016). Gubernur BI: Bank Indonesia Menetapkan 7-day Repo Rate Sebagai Suku Bunga Kebijakan Baru. Jakarta: Bank Indonesia. Tersedia di: http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_182916.aspx.

Bank of International Settlement. (2016). Fixed income market liquidity. CGFS Papers No.55. Tersedia di: https://www.bis.org/publ/cgfs55.pdf.

Beber, Alessandro and Brandt, Michael W. and Kavajecz, Kenneth A. (2009). Flight-to-Quality or Flight-to-Liquidity? Evidence from the Euro-Area Bond Market. The Review of Financial Studies, Vol. 22, Issue 3, pp. 925-957.

Cepni, O., & Guney, I. (2019). Local Currency Bond Risk Premia: A Panel Evidence on Emerging Markets. Emerging Markets Review, Elsevier, 38, 182-196.

Codogno, L., Favero, C., & Missale, A. (2003). Yield Spreads on EMU Government Bonds. Economic Policy, 18(37), 503-532.

Favero, C., Pagano, M., and von Thadden, E.-L. (2010). “How does liquidity affect government bond yields?â€. Journal of Financial and Quantitative Analysis, 45 (1), 107-134.

Fitriana, E.S., & Rohayati, S. (2013). Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Obligasi Melalui Yield Obligasi. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(3) .

Gadanecz, B., Miyajima, K., & Shu, C. (2014). Exchange rate risk and local currency sovereign bond yields in emerging markets. Bank of International Settlements Working Paper No. 474. Diambil dari http://www.bis.org/publ/work474.htm.

Jaramillo, L., & Weber, A. (2012). Bond Yields in Emerging Economies: It Matters What State You Are In. IMF Working Paper,12/198. Diambil dari https://www.imf.org/en/Publications/WP/Issues/2016/12/31/Bond-Yields-in-Emerging-Economies-It-Matters-What-State-You-Are-In-26147.

Kurniawan, F. (2015). Inflasi Indonesia [PowerPoint Slides]. Diambil dari materi presentasi pada kegiatan knowledge sharing di DJPPR Kemenkeu, 9 November 2015.

Liu, L., Lin, H., & Varshney, S. (2018). Seasonality in the 10-year Treasury Yield, International Research Journal of Applied Finance, Hyderabad, 9(6), 291-302.

Mankiw, G. (2004). Principles of Macroeconomics. New York: McGraw Hill.

Miyajima, K., Mohanty, M.S., & Chan, T. (2012). Emerging market local currency bonds: diversification and stability. BIS Working Papers No. 391. Diambil dari https://www.bis.org/publ/work391.pdf.

Simatupang, B. (2016). Kajian Determinan Tingkat Imbal (Yield) Hasil Surat Berharga Negara [PowerPoint Slides]. Diambil dari materi presentasi pada kegiatan diskusi kelompok terpumpun antara DJPPR Kemenkeu dan Universitas Katolik Parahyangan Bandung, 28 April 2016.

Soebagiyo, D., & Panjawa, J.L. (2016). Determinan Surat Utang Negara (SUN) dengan Pendekatan ECM. The 3rd University Research Colloquium. Kudus: LPPM Muhammadiyah.

Zheng, Q. (2015). The Explanatory Power of Credit Ratings on Government Bond Yields Spreads: A Comparison Study of Developed Countries and Developing Countries (Master Thesis). Erasmus University Rotterdam, Rotterdam, Belanda.

Downloads

Published

2019-04-30

Issue

Section

Articles