Metropolitan BIMINDO memiliki peran strategis nasional sebagai pusat maritim global untuk jalur pelayaran laut (ALKI III), pusat pertumbuhan industri kelautan dan ekonomi perkotaan lainnya melalui KEK Bitung, zona ekonomi ekslusif (ZEE), dan salah satu wilayah yang ditargetkan untuk dihubungkan ke The Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok. Dalam hal penetapan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diatur dalam PP 32 tahun 2014, konsep ini juga dapat mendukung kebijakan tersebut setidaknya mencakup pengembangan pelabuhan dan infrastruktur pendukung, pengembangan ekspor impor komoditas lokal, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dari berbagai konektivitas global tersebut maka urbanisasi Metropolitan Bimindo yang pesat, bila tidak dijaga akan meningkatkan tekanan ke lingkungan fisiknya tidak hanya dari sisi kenaikan populasi penduduk, tapi juga dari sisi
ekonomi, seperti industri perikanan, dan pengembangan pariwisata.