Ketimpangan Pendapatan dan Middle Income Trap

Authors

  • Tri Wibowo

DOI:

https://doi.org/10.31685/kek.v20i2.184

Abstract

Ketimpangan merupakan permasalahan yang lebih kompleks dibanding dengan kemiskinan. Ketimpangan yang tinggi lambat laun akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan suatu negara tidak mampu keluar atau terjebak dalam kelompok pendapatan kelas menengah. Artikel ini ingin mengetahui gambaran serta posisi Indonesia dalam kelompok negara Middle Income. Metode analisis digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk grafis, serta penghitungan matematis sederhana. Dari hasil analisis diperoleh bahwa selama dua dasawarsa ketimpangan pendapatan di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 1990, sebesar 20 persen penduduk terkaya Indonesia (kuintil 5) menguasai 39 persen total pengeluaran seluruh penduduk. Pada tahun 2010, naik menjadi 44 persen atau sebesar 44 persen total pengeluaran berasal dari 20 persen orang terkaya di Indonesia. Meskipun demikian, posisi Indonesia relatif cukup baik bila dibandingkan dengan negara-negara yang berada dalam kelompok Lower Middle Income. Dengan kuadran kartesius, Indonesia berada pada kelompok negara dengan kriteria GNI per kapita tinggi dan ketimpangan yang rendah.

References

Alisjahbana, Armida, 2012, Rasio Gini di Indonesia dalam Lima Tahun Terakhir, Bappenas

Asian Development Bank, 2012, Asian Development Outlook 2012. Confronting rising

inequality in Asia, Mandaluyong City, Philippines

Asian Development Bank, 2014, Asean Development Outlook 2014, Fiscal Policy for

Inclusive Growth, Mandaluyong City, Philippines

ADB, Framework of Inclusive Growth Indicators (FIGI) Database, 2014

(https://www.adb.org) diakses tanggal 5 Maret 2016

Bahagijo Sugeng, dkk. 2014, Walikota New York, Ketimpangan dan Pemilu 2014, Analisis

INFID, Nomor 2, Tahun 2014.

Barros, Ricardo Paes, et al, 2009, Measuring Inequality of Opportunities in Latin America

and the Caribbean, The International Bank for Reconstruction and

Development/The World Bank

Brodjonegoro, Bambang P.S, 2013, Avoiding the Middle Income Trap Lessons Learnt and

Strategies for Indonesia to Grow Equitably and Sustainably, International

seminar on ‘’Avoiding the middle-income trap’’, Bali.

Haughton J. and Khandker S.R., 2009, Handbook on poverty and inequality, The

International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank

Itoh, Motosighe, 2012, NIRA Policy Review No.58, The Middle Income Trap in Asia

Kanbur Ravi, 2014, Inequality in Asia and the Pacific: Trends, Drivers, and Policy

Implications, Asian Development Bank

Kuznets, Simon, 1955, Economic Growth and Income Inequality, The American Economic

Review, Volume XLV, March 1955

Papanek G.F., Pardede R., Nazara S, 2014, Pilihan Ekonomi: yang Dihadapi Presiden Baru,

Pusat Transformasi Kebijakan Publik, www.transformasi.org (diakses tanggal 12

Nopember 2014)

Tri Wibowo, 2013 ,Analisis Pertumbuhan, Penyerapan Tenaga Kerja dan Kemiskinan

Provinsi Sumsel. Jurnal Pembangunan Manusia, Vol. 7/No.2/2013. Badan

Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Selatan.

Tri Wibowo, 2015, Mampukah Indonesia Lolos dari MIT Trap ? Seri Analisis Kebijakan

Fiskal, Dinamika Kebijakan Fiskal : Merespon Ketidakpastian Global. PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ravallion, Martin, 2005, A Poverty-Inequality Trade-off? World Bank Policy Research

Working Paper 3579, April 2005

World Economic Forum (WEF), Global Risk 2014, Ninth Edition is published by the

World Economic Forum.

World Development Indicators (WDI) http://data.worldbank.org/data-catalog/worlddevelopment-

indicators (diakses 11 Februari 2016)

Downloads

Published

2017-01-24

Issue

Section

Articles