logo-kmu
logo-kmu
  • FAQ
  • Pengajuan
  • Kontak
x
Pembaruan / Berita

Climate Rationale 101

Laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa pengaruh manusia dalam perubahan iklim sangat dominan dan mempengaruhi setiap wilayah berpenghuni di permukaan bumi1. Maka dari itu, proyek iklim yang secara efektif menarget akar masalah dan mengatasi dampak-dampak perubahan iklim sangat dibutuhkan. NDA GCF Indonesia, dengan dukungan GGGI, mengadakan webinar pada tanggal 9 September 2021, membahas “Climate Rationale” dalam proyek-proyek GCF. Kegiatan ini diselenggarakan untuk membantu para pengembang proyek dalam menyusun argumen iklim yang jelas dan membangun kegiatan yang dapat secara efektif memitigasi dan/atau beradaptasi dengan dampak iklim di Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan bagian kedua dari rangakaian webinar bantuan teknis yang diberikan melalui kegiatan “Call for Project Concept Note (PCN)”.

Dalam merangkai climate rationale, diperlukan dasar-dasar ilmiah untuk memberikan rasionalisasi pada faktor-faktor perubahan iklim dan fondasi dalam membangun suatu proyek. Dalam proyek mitigasi, tujuan akhirnya adalah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang biasanya akan terjadi jika tanpa intervensi mendasar dari proyek iklim. Oleh karena itu, dasar ilmiah untuk proyek mitigasi akan berdasar pada perkiraan perhitungan pengurangan emisi CO2 terhadap nilai baseline yang ditetapkanSementara itu, dalam proyek adaptasi, penyusunan climate rationale cenderung lebih sulit dilakukan karena perlu adanya dasar-dasar ilmiah untuk memvalidasi dampak yang terjadi di suatu area proyek benar-benar disebabkan oleh perubahan iklim. Hal ini dapat ditunjukkan dengan data variabilitas curah hujan, kenaikan air laut, atau suhu ekstrim dalam kurun waktu tertentu. Perincian data seperti ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi atau data iklim yang relevan. Jika data-data iklim mendasar tidak tersedia di daerah sasaran proyek, pengembang proyek harus memberikan alasan yang meyakinkan dan strategi yang akan dipakai untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, seperti melalui sumber data sekunder.

Masalah dan solusi yang diusulkan dalam sebuah proyek iklim harus dirancang sesuai dengan dasar-dasar penyebab perubahan iklim dengan tujuan mempersiapkan para pengembang proyek dalam memberikan argumen yang jelas dan meyakinkan. Sesi webinar ini menawarkan instrumen seperti theory of change, untuk membantu pengembang proyek membangun kerangka berpikir, yang dapat secara logis mendefinisikan akar masalah perubahan iklim, dimulai dari faktor pemicu, risiko, hingga dampaknya. Kemudian, perlu adanya identifikasi terhadap hambatan-hambatan yang relevan dengan masalah perubahan iklim, serta kegiatan yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut. Serangkaian petunjuk praktis dan checklist sederhana juga dipaparkan untuk memastikan bahwa pengembang proyek dapat fokus pada aspek-apsek fundamental perubahan iklim. Melalui rangkaian webinar ini, pengembang proyek diharapkan akan dapat mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul dalam proses penyusunan proyek iklim dan menghasilkan proyek dengan dampak berkelanjutan pada wilayah kegiatan yang diusulkan.

Memahami konsep climate rationale sangat penting dalam membangun fondasi proyek iklim yang kuat. Climate rationale akan memberikan justifikasi yang jelas bahwa kegiatan yang ditawarkan dalam sebuah proyek iklim telah sesuai dan dapat memitigasi potensi perubahan iklim di masa mendatang. Proyek perubahan iklim yang memiliki climate rationale yang kuat, tidak hanya berpotensi tinggi untuk diterima oleh GCF, tetapi juga oleh pendanaan perubahan iklim internasional lainnya. Sebagai penutup sesi pelatihan online, webinar terakhir akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan tujuan untuk memperkuat concept notes yang telah masuk ke dalam program Call for PCN.

1 IPCC, 2021: Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Masson-Delmotte, V., P. Zhai, A. Pirani, S.L. Connors, C. Péan, S. Berger, N. Caud, Y. Chen, L. Goldfarb, M.I. Gomis, M. Huang, K. Leitzell, E. Lonnoy, J.B.R. Matthews, T.K. Maycock, T. Waterfield, O. Yelekçi, R. Yu, and B. Zhou (eds.)]. Cambridge University Press. In Press.