logo-kmu
logo-kmu
  • FAQ
  • Pengajuan
  • Kontak
x
Pembaruan / Berita

Talkshow Pasca COP28: Kolaborasi Hijau untuk Pendanaan Iklim

Conference of Parties (COP) ke-28 yang diselenggarakan oleh United Nations Framework on Climate Change Conference (UNFCCC) di Dubai, UAE, pada 30 November–13 Desember 2023. Pertemuan tersebut dihadiri 85.000 peserta, yang terdiri dari para kepala negara dan pemerintah, perwakilan delegasi nasional, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, perwakilan masyarakat adat dan pemuda, filantropi, dan organisasi internasional. Secara ringkas, COP-28 menghasilkan beberapa capaian penting, seperti penguatan komitmen transisi energi, pendanaan untuk Loss & Damage, penguatan kemampuan negara untuk resilien terhadap dampak perubahan iklim, serta memberikan ruang untuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk berkolaborasi dan menunjukkan solusi iklim dunia secara nyata.

Melihat pentingnya capaian COP-28 dalam aksi pengendalian perubahan iklim perlu segera ditingkatkan secara signifikan. Badan Kebijakan Fiskal selaku National Designed Authority (NDA) GCF Indonesia menyelenggarakan Talkshow Pasca COP-28 dengan tema “Kolaborasi Hijau Pembiayaan Perubahan Iklim” sebagai wadah diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan nasional pada tanggal 19 Desember 2023 di Hotel Aryaduta, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga pemerintahan, institusi keuangan, mitra pembangunan, dan universitas.

Dalam kata sambutannya, Bapak Noor Syaifudin, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Badan Kebijakan Fiskal selaku perwakilan NDA GCF Indonesia menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif dan kolaborasi untuk pencapaian target iklim Indonesia. Diseminasi informasi dan diskusi menjadi krusial untuk mendorong kolaborasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan. Oleh karenanya, talkshow ini berfokus pada kebutuhan untuk meningkatkan diseminasi informasi, mendorong diskusi, koordinasi, serta kolaborasi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembiayaan iklim untuk sektor-sektor prioritas nasional.

Presentasi Informasi hasil pertemuan COP-28 yang disampaikan Bapak Ayudya Rachman, Analis Muda dari Pusat Keuangan Iklim dan Kebijakan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal mengawali sesi talkshow. Informasi yang diberikan mencakup beberapa keputusan penting seperti sinergisitas GCF dengan saluran pendanaan lain, upaya perlibatan swasta pada proyek iklim, dan dorongan aktivitas results-based payments, aktivitas terkait loss and damage, dan implementasi Simplified Approval Process (SAP) oleh GCF.

Bapak Noor Syaifudin mewakili Badan Kebijakan Fiskal, mengatakan bahwa selain berpartisipasi pada beberapa keputusan pada COP-28. Indonesia juga memberikan contoh progres pembangunan yang baik, di mana tumbuhnya ekonomi di Indonesia tidak mengabaikan upaya Indonesia untuk menjaga tingkat emisi per kapita bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan melalui program maupun proyek iklim.

BPLDH juga sebagai salah satu aktor penting aksi perubahan iklim di Indonesia, seperti yang disampaikan Bapak Joko Tri Haryanto, selaku Direktur Utama BPDLH yang ikut hadir dalam sesi panel, menyampaikan bahwa pada COP-28 lalu, BPDLH berperan aktif dalam mengintegrasikan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia terhadap perubahan iklim. BPDLH juga menunjukkan sebuah pencapaian berupa kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) untuk meluncurkan program Catalytic Funding dan program Incentivizing Mitigation Outcomes sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk melawan perubahan iklim, mencapai target pembangunan berkelanjutan, meningkatkan dampak positif bisnis startup di bawah Indonesia Impact Fund (IIF), dan mendukung sistem harga karbon di Indonesia.

Selain itu, Bapak Josua Partogi selaku Team Leader Divisi Evaluasi Lingkungan Sosial dan Teknik PT SMI menambahkan, sebagai salah satu pengelola dana dan proyek iklim nasional, PT SMI melihat adanya peluang kemudahan dalam mengakses dana internasional. Peluang tersebut akan dikaji untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan National Determined Contributions (NDC) Pemerintah Indonesia.

Apresiasi disampaikan Bapak Eko Nur Prihandoko, perwakilan dari NDA GCF Indonesia, atas partisipasi aktif para peserta pada penghujung diskusi dan diseminasi informasi COP-28. Harapannya diskusi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembiayaan perubahan iklim yang selaras dengan program dan prioritas nasional.