Seminar Tingkat Tinggi Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity

SP – 104/KLI/2022


Nusa Dua, 15 Juli 2022 – Kementerian Keuangan Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyelenggarakan High Level Seminar Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity - sebagai bagian dari Seri Ketiga Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20, 11-17 Juli 2022 di Bali. Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Keuangan dari beberapa anggota G20, serta pemimpin berbagai organisasi internasional. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait ketahanan pangan serta membahas potensi kolaborasi global untuk mengatasi tantangan tersebut.

Isu ketahanan pangan telah menjadi topik diskusi G20 pada tahun-tahun sebelumnya, namun demikian, Program Pangan Dunia (the World Food Program-WFP), menginformasikan bahwa jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan akut meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019, dari 135 juta menjadi 345 juta. Perang di Ukraina dan pembatasan ekspor memperburuk dampak pandemi COVID-19, yang mengakibatkan ketidaksesuaian penawaran dan permintaan produk pangan, sehingga mengakibatkan kenaikan harga pangan. Dalam hal ini, harga pangan dunia melonjak hampir 13% pada bulan Maret dan berpotensi mencapai 20% menjelang akhir tahun 2022. Terdapat kemungkinan bahwa tantangan terhadap ekonomi global masih akan terus berlanjut, mengakibatkan harga pangan tetap tinggi di masa mendatang. Terkait dengan itu, diskusi tingkat tinggi ini dimaksudkan untuk mendorong pembentukan sistem kolaborasi dan kerja sama global untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan isuisu terkait, di bawah Kepresidenan G20 Indonesia.

Menteri Sri Mulyani membuka seminar dengan menekankan pentingnya kolaborasi antar negara dan organisasi internasional. “Saat ini terdapat urgensi untuk menangani masalah terkait ketahanan pangan. Pengerahan berbagai fasilitas pembiayaan sangat diperlukan untuk untuk mengatasi masalah kelaparan dan menciptakan stabilitas sosial dan keuangan, terutama di negara-negara miskin dan berkembang. Kita harus memastikan terciptanya sistem kolaborasi dan kerja sama untuk mengatasi kerawanan pangan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang dengan tetap memperhatikan isu keberlanjutan ekonomi dan lingkungan,” kata Menteri Sri Mulyani di pembukaannya.

Diskusi di dalam seminar ini dibagi menjadi 2 sesi yang dihadiri oleh Menteri dari Amerika Serikat, Brazil, India, Indonesia, Italia, dan Senegal, serta pejabat tinggi dari World Trade Organizations, Food and Agricultural Organization, IFAD, IMF, World Bank, dan PBB.

Sesi pertama membahas topik “Ensuring food security and ending hunger”. Sesi ini mendiskusikan perspektif berbagai negara terkait situasi kerawanan pangan terkini dan mengeksplorasi solusi untuk jangka pendek dan merancang program yang bersifat jangka panjang. Sedangkan sesi kedua, “Global Collaboration: The Way Forward”, mengeksplorasi solusi untuk mengurangi masalah kekurangan pasokan pangan, mendukung perdagangan produk pertanian dan pupuk, serta usulan untuk penguatan kolaborasi global dalam mengatasi kerawanan pangan dan isu-isu terkait.


Narahubung Media:

Rahayu Puspasari
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
Kementerian Keuangan
mediacenter@kemenkeu.go.id

Baca