Saat badai pandemi menerpa pada 2020 silam, strategi kita adalah bertahan serta meminimalisasi risiko dan dampak yang menghancurkan. Semua rencana dan pembangunan seakan dipaksa untuk berhenti / ‘pause’ sementara waktu. Seiring masa kritis pandemi yang mulai berlalu, kini saatnya kita back on track. Inilah momen kita untuk memulihkan trauma publik dan kontraksi ekonomi yang ada.
Baca Download
2020 tahun yang penuh tantangan. Pandemi COVID-19 yang menjadi ancaman global, membuat semua negara di dunia harus melakukan penyesuaian, untuk menjaga stabilitas negara mereka. Krisis yang bermula dari krisis kesehatan, menyebar ke semua sektor, termasuk ekonomi. Untuk meminimalisir dampak dari pandemi terhadap ekonomi, berbagai jenis kebijakan luar biasa diluncurkan. Badai Pandemi masih belum usai, namun 2020 bisa dilalui dengan cukup lancar. Kapal yang ditumpangi masih bisa melalui badai pandemi dengan dampak minimal. 2020 adalah tahun tantangan, tahun yang penuh badai, dan tahun yang menempa daya tahan.
Dalam nomor lari estafet, sebuah tongkat kecil menjadi penghubung. Siapapun sosok yang membawa tongkat tersebut, tujuannya tetap sama, mencapai garis akhir. Keberlanjutan antar pelari menjadi begitu penting, sehingga tongkat yang dibawa dapat tiba dengan selamat di garis akhir. Begitupun yang terjadi di 2019, dimana terdapat peralihan tongkat estafet dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan yang baru. Peralihan ini diharapkan dapat meneruskan rencana pembangunan bangsa secara berkelanjutan, guna mencapai target Indonesia maju di tahun 2045.
Sepanjang tahun 2018, Indonesia menghadapi perekonomian global yang bergejolak dan penuh tantangan. Namun, perekonomian Indonesia mampu bertahan dan menunjukkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang sehat serta inflasi yang terkendali. Kinerja ekonomi makro ini juga memberi dampak nyata berupa pengurangan angka pengangguran, penurunan angka kemiskinan, serta perekonomian yang lebih merata. Capaian tersebut tidak terlepas dari rangkaian kebijakan fiskal yang kredibel sepanjang tahun 2018. Badan Kebijakan Fiskal sebagai unit perumus kebijakan fiskal di Kementerian Keuangan tentu saja mempunyai andil yang besar dalam berbagai kebijakan tersebut. Sebagai bentuk memori dan tranparansi perumusan kebijakan fiskal, disusunlah Laporan Tahunan Badan Kebijakan Fiskal tahun 2018 ini dengan mengambil tema “Menjaga Laju Perekonomian di Tengah Gejolak Global�.
Perekonomian makro menunjukkan sinyal perbaikan di tahun 2017, namun masih menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini mengisyaratkan Indonesia untuk terus mengoptimalkan kekuatan ekonomi domestik sebagai penggerak perekonomian. Dalam kondisi ketidakpastian global, Badan Kebijakan Fiskal berperan cukup baik dalam melakukan analisis dan merumuskan rekomendasi kebijakan yang bermuara pada pencapaian pertumbuhan ekonomi 2017 di level 5,07 persen (yoy) atau lebih tinggi dibanding 2016 yang tumbuh sebesar 5,03 persen. Dari sisi stabilitas perekonomian, laju inflasi 2017 juga cukup rendah dan terkendali pada kisaran 3,61 persen. Untuk kurs Rupiah terhadap USD, rata-ratanya di 2017 sebesar Rp13.384 per USD. Akurasi proyeksi, evaluasi, dan monitoring variabel-variabel ekonomi makro merupakan faktor penting dalam penyusunan kebijakan. Perbaikan dan updating perangkat analisis dan model-model ekonomi makro senantiasa dilakukan. Model Ekspor dan Model Impor, dan Financial Programming and Policies (FPP) mulai dikembangkan pada tahun 2017 selain beberapa model ekonomi makro yang selama ini digunakan dan telah dikembangkan antara lain model proyeksi nilai tukar, inflasi, suku bunga, Balance of Payment (BOP), Major Trading Partner (MTP), Leading Economic Indicators (LEI), pertumbuhan ekonomi, Fiscal Incidence, Indonesian Crude Price (ICP), dan National Transfer Account (NTA).