KEM & PPKF 2023
Dokumen KEM PPKF Tahun 2023 ini merupakan gambaran awal sekaligus skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal tahun 2023. Dokumen ini disusun pada saat perekonomian global dan nasional telah mulai pulih dari krisis pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dengan meningkatnya aktivitas sosial ekonomi serta pelonggaran restriksi perjalanan di seluruh dunia. Pemulihan ekonomi yang terjadi mendorong peningkatan permintaan dan kenaikan harga-harga komoditas terutama di kelompok energi dan pangan sehingga terjadi peningkatan inflasi yang merata secara global. Kenaikan inflasi secara global diperparah dengan terjadinya konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang memicu lonjakan harga minyak serta komoditas lain secara signifikan. Dampak dari konflik ini diperkirakan menjadi salah satu faktor risiko terbesar bagi perekonomian global dan nasional ke depan yang harus diwaspadai.
Baca Download
KEM & PPKF 2022
Dokumen KEM PPKF tahun 2022 ini merupakan gambaran awal sekaligus skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal tahun 2022. Dokumen ini disusun pada saat perekonomian global dan nasional masih berada dalam situasi pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang secara fundamentaltelah mengubah perkembangan dan tatanan sosial ekonomi di seluruh dunia. Pemulihan ekonomi yang terus berjalan masih belum seimbang seiring dengan terus berubahnya episentrum pandemi. Memburuknya pandemi COVID-19 di India dalam beberapa minggu terakhir menjadi pengingat penting bahwa pandemi belum berakhir dan pemulihan ekonomi masih rentan.
KEM & PPKF 2021
Dokumen KEM PPKF tahun 2021 ini merupakan gambaran awal sekaligus skenario arah kebijakan ekonomi dan fiskal tahun 2021. Dokumen KEM PPKF tahun 2021 menjadi dokumen penting karena disusun dalam kondisi yang extraordinary di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Pandemi COVID-19 telah mengubah perkembangan dan tatanan ekonomi dan sosial di seluruh dunia. Pandemi ini menuntut Pemerintah bersama-sama dengan segenap elemen masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut, mengingat virus tersebut tidak saja dapat membahayakan kesehatan dan jiwa manusia, tetapi juga mengganggu perekonomian dan stabilitas sistem keuangan. Untuk itu, dokumen KEM PPKF tahun 2021 menjadi harapan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi ini serta terus menjaga komitmen Pemerintah untuk meningkatkan berbagai upaya pencapaian visi 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045, yaitu menjadi bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Pemerintah menyadari bahwa upaya pencapaian Visi Indonesia Maju 2045 tidak mudah dan menghadapi tantangan berat yang harus diatasi bersama-sama oleh semua pihak.
KEM & PPKF 2020
KEM PPKF tahun 2020 merupakan awal dari pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemerintah juga menjadikan KEM PPKF tahun 2020 sebagai titik tumpu kebulatan tekad untuk mencapai visi 100 tahun Indonesia merdeka, visi Indonesia 2045, yaitu menjadi bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Kebijakan fiskal tahun 2020 mengangkat tema “APBN untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia”. Berdasarkan tema tersebut, Pemerintah akan menempuh tiga strategi makro fiskal, yaitu mobilisasi pendapatan untuk pelebaran ruang fiskal, kebijakan spending better untuk efisiensi belanja dan meningkatkan belanja modal pembentuk asset, serta mengembangkan pembiayaan yang kreatif serta mitigasi risiko untuk mengendalikan liabilitas.
KEM & PPKF 2019
Sejalan dengan arah dan strategi kebijakan fiskal jangka menengah maka tema kebijakan fiskal tahun 2019 adalah “APBN untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing”. Hal ini sejalan dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2019 yaitu “Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas”.Berkenaan dengan hal tersebut, pengelolaan fiskal tahun 2019 difokuskan pada dua hal utama, yaitu: pertama menjaga kesehatan fiskal dan kedua mendorong iklim investasi dan ekspor. Upaya menjaga kesehatan fiskal akan dilakukan dengan mendorong APBN menjadi lebih produktif, efisien, berdaya tahan, dan mampu mengendalikan risiko, baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.