Pertemuan Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN Persiapkan Berbagai Agenda Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN

No.25/82/DKom
SP-33/KLI/2023


Bali, 30 Maret 2023 – Sebagai rangkaian pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (1 st AFMGM), Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan pertemuan level Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting (AFCDM) pada 30 Maret 2023 di Bali.

Sebelumnya, pada tanggal 28 Maret 2023 telah dilaksanakan pertemuan Deputi Keuangan ASEAN atau ASEAN Finance Deputies Meeting (AFDM) dan pertemuan Deputi Bank Sentral ASEAN atau ASEAN Central Bank Deputies Meeting (ACDM), yang kemudian berlanjut dalam pertemuan gabungan Deputi Keuangan dan Bank Sentral ASEAN bersama 3 negara mitra atau ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting +3 (AFCDM+3) pada tanggal 29- 30 Maret 2023.

Dalam pertemuan AFCDM tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal yang juga sekaligus Deputi Keuangan ASEAN untuk Indonesia, Febrio Kacaribu, mengungkapkan bahwa Keketuaan Indonesia dalam ASEAN untuk keempat kalinya tahun ini menjadi momentum peran penting Indonesia dalam kawasan, khususnya dalam mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia. “Dengan mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia yakin bahwa tema ini mencerminkan ketahanan atau resiliensi ASEAN sebagai kawasan di tengah-tengah ketidakpastian global, seperti inflasi, disrupsi rantai pasok, dan krisis geopolitik, serta dampak pandemi yang masih berlangsung”, jelas Febrio. Untuk itu, ASEAN diharapkan dapat terus tumbuh di atas empat persen tahun ini dan tetap menjadi tujuan kawasan investasi yang menarik. Hal ini dapat dicapai dengan penguatan kerja sama, kolaborasi dan koordinasi antar negara ASEAN sebagai kawasan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Bank Sentral ASEAN menyampaikan pentingnya ASEAN untuk memperkuat koordinasi kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi, mendorong pertumbuhan, dan meningkatkan stabilitas keuangan. Lebih lanjut, Deputi Gubernur Dodi menekankan perlunya ASEAN mempererat sinergitas dan secara kolektif melakukan langkah dan kebijakan yang berkaitan dengan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, ekonomi digital dan keuangan berkelanjutan. Selain itu, Deputi Gubernur Dody juga menegaskan pentingnya melakukan asesmen menyeluruh untuk memperkuat kerja sama ASEAN dalam rangka menjawab tantangan dan dinamika kedepannya.

Dalam pertemuan AFCDM hari ini, terdapat beberapa agenda utama, yaitu kesepakatan adopsi agenda pembahasan dan pengaturan rangkaian kegiatan, pembahasan prioritas Keketuaan ASEAN Jalur Keuangan, laporan integrasi keuangan ASEAN dan peta jalan integrasi keuangan dan moneter termasuk agenda terkait lainnya, serta persiapan agenda pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1 st AFMGM).

Pertemuan AFCDM juga membahas tiga agenda prioritas dalam Jalur Keuangan ASEAN, yaitu Local Currency Transaction (LCT) dan pembayaran lintas batas (cross-border payment), kerja sama bidang keuangan dan kesehatan, dan ketahanan pangan. Ketiga agenda prioritas tersebut bersama dengan agenda lainnya akan dibahas dalam tiga klaster utama strategis (strategic thrusts), yaitu agenda pemulihan-pembangunan (recovery-rebuilding), agenda digitalisasi (digitalization), dan agenda keberlanjutan (sustainability).

Jalur Keuangan ASEAN merupakan jalur di bawah Pilar Ekonomi ASEAN, di mana dalam Keketuaan ASEAN 2023 ini, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan mengusulkan tiga target capaian ekonomi atau priority economic deliverables (PEDs). Ketiga PEDs tersebut adalah a) menjaga pemulihan dan memastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN, b) memajukan konektivitas sistem pembayaran dan mempromosikan literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta memperkuat ketahanan sektor keuangan, dan c) mempromosikan keuangan transisi untuk mendorong keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Ketiga PEDs ini ditujukan agar ASEAN tetap adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko ekonomi dunia di masa mendatang.

Selanjutnya, hasil dari pertemuan AFCDM hari ini dan pertemuan-pertemuan sebelumnya akan menjadi masukkan untuk dibawa ke dalam pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (1st AFMGM) yang akan diselenggarakan pada 31 Maret 2023. Berbagai pembahasan agenda Jalur Keuangan Pilar Ekonomi ASEAN diharapkan dapat menghasilkan langkah nyata (concrete outputs) yang memiliki manfaat dan dampak positif bagi negara-negara di kawasan ASEAN.


Narahubung media:
Erwin Haryono
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi
Bank Indonesia
021-131
bicara@bi.go.id

Yustinus
Juru Bicara Kementerian Keuangan
kemenkeu.prime@kemenkeu.go.id

Baca