Kemenkeu Pimpin Upaya ASEAN menjadi “Epicentrum of Growth” melalui Kerja Sama bidang Perpajakan dan Cukai

SP – 75 /KLI/2023     



Jakarta, 7 Agustus 2023 – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menggelarpertemuan kelompok kerja di bawah Keketuaan ASEAN Indonesia. Pertemuan yangmenjadi bagian dari rangkaian kegiatan pertemuan di jalur keuangan ini terbagi dalamdua pertemuankelompok kerja yaitu ASEAN Forum on Taxation (AFT) ke – 17 dan ASEANSub-ForumonExcise Taxation (SF-ET) ke – 14. Selama tiga hari di Yogyakarta 1-3 Agustus lalu, paradelegasi dari negara ASEAN membahas sejumlah isu penting mengenai perpajakanyangmenjadi perhatian dan perlu untuk diselesaikan bersama. “Menjalankan dan menyelesaikanmandat Keketuaan ASEAN tahun ini merupakan milestone penting dalammewujudkanupayakolektif untuk mendorong dan meningkatkan kerja sama perpajakan di Kawasan” ujar KepalaBadan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu dalam sambutannya.

Sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia berkomitmenuntukmelanjutkan pekerjaan penting dan mencapai prioritas AFT dan SF-ET tahun 2023. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan seluruh anggota negara ASEANdan SekretariatASEAN untuk meningkatkan iklim investasi, mengoptimalisasi mobilisasi sumber dayadomestik, mengoptimalkan basis pajak, mendorong keadilan pajak, dan meningkatkanstabilitas ekonomi di Kawasan. Tujuan ini selaras dengan tema Keketuaan ASEANIndonesiayaitu ASEAN sebagai epicentrum of growth”, tambah Febrio.

ASEAN memiliki cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEANEconomicCommunity / AEC). Dalam cetak biru AEC 2025, para negara anggota berkomitmenuntukmeningkatkan kerja sama kolektif guna mencapai masyarakat ekonomi yang lebih terintegrasi, termasuk dalam bidang perpajakan. ASEAN menilai perpajakan memegang perananpentingdalam perkembangan dan stabilitas ekonomi di Kawasan. Hal ini tercermin dari ketahanandan kemampuan adaptasi ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada selamaini.

ASEAN Forum on Taxation dibentuk pada tahun 2010 untuk mengatasi tantanganterkait pajak dan kebijakan integrasi ekonomi regional, serta untuk mendukung dialogregional terkait masalah perpajakan untuk integrasi regional. Pertemuan kelompok kerja AFTke-17dan SF-ET ke-14 dipimpin oleh Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, BadanKebijakanFiskal, Pande Putu Oka Kusumawardani selaku Ketua dari ASEAN Forumon Taxation2023.

Dalam pertemuan AFT ke-17 ini, para delegasi melanjutkan pembahasan isumengenai tantangan kebijakan perpajakan ke depan di Kawasan, diantaranya berupa upaya membangundan menguatkan jaringan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) intra Kawasanmelalui pengenalan BEPS MLI (Multilateral Convention to Implement Tax Treaty RelatedMeasures to Prevent BEPS) dan pembahasan berbagai kasus P3B yang relevan, memperbaiki implementasi pertukaran informasi perpajakan sesuai dengan standar internasional, danmeningkatkan kemudahan layanan administrasi perpajakan bagi investor dengan mendorongimplementasi sistem online dalam pengajuan keringanan pajak dan restitusi pajak. Selainitu, diskusi juga dilakukan terhadap perkembangan penerapan inisiatif global solusi duapilardalam mengatasi tantangan pajak yang timbul dari digitalisasi ekonomi, serta perkembangan penerapan perpajakan atas aset kripto dan pajak karbon di berbagai negara di dunia. Seluruhupaya tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat bagi negara-negara anggotaASEANuntuk mendorong mobilisasi sumber daya domestik dan mengoptimalkan basis pajaknya.

Sedangkan dalam pertemuan SF-ET, didiskusikan upaya melengkapi pertukaraninformasi / data untuk melancarkan kerja sama penerapan kebijakan cukai, di antaranyacukai rokok dan minuman alkohol. Selain itu, dilakukan pula diskusi dan berbagi pengalamanterkaitcukai minuman berpemanis dan produk tembakau baru atau rokok elektrik. Beberapanegaraanggota ASEAN seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Fiilipina, Thailand juga membagikanpengalaman mereka dalam implementasi pajak minuman berpemanis di negaratersebut. Sedangkan pada diskusi tentang produk tembakau baru atau rokok elektrik IndonesiadanFilipina berbagi pengalaman dalam mengatur dan mengawasi produk ini.

Di akhir pertemuan, ASEAN Secretariat menyampaikan bahwa Indonesiatelahmenyelesaikan seluruh agenda prioritas tahunan kelompok kerja AFT ke-17 dan SF-ETke-14. Kepemimpinan Indonesia dalam forum perpajakan AFT dan SF-ET tersebut mendapatkanapresiasi dari seluruh negara anggota ASEAN. Lao PDR menyatakan kesiapan melanjutkanagenda kerja sama perpajakan untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kawasan ASEAN dalam kepemimpinan forum di tahun 2024.


Narahubung Media:

Deni Surjantoro
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
Kementerian Keuangan 
kemenkeu.prime@kemenkeu.go.id

Baca