Indonesia Belajar dari Pemerintah Australia Cara Menghadapi Dampak Covid-19

Jakarta (05/06): Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keungan bersama Pemerintah Australia – The Treasury berdiskusi membahas cara menghadapi dampak pandemi Covid-19. Diskusi ini dilakukan secara virtual melalui video conference dan dikemas dalam “Australian Treasury-Indonesian BKF COVID Bounce Back Webinar”. Acara ini menghadirkan 3 narasumber dari Australian Treasury yaitu Head of the Coronavirus Economic Recovery Taskforce Hamish Macdonald; Head of the Macroeconomic Conditions Division Trevor Power dan Lead of Treasury's Coronavirus Coordination Team Michelle Dowdell, serta Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Perubahan Iklim (PKPPIM) BKF Adi Budiarso.

Membuka acara webinar, Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral (PKRB) Dian Lestari menyampaikan bahwa ini bukan pertama kalinya BKF bekerja sama dengan Australian Treasury. Sebelumnya BKF sudah beberapa kali saling berbagi pengetahuan seputar kebijakan ekonomi seperti dalam acara Economic Policy Dialogue, High Level Policy Dialogue dan melakukan pertukaran staff serta expert.

“Saya berharap kerja sama yang saling menguntungkan antar dua negara ini dapat terus terjalin lebih erat,” ujar Dian pada hari Jumat, (05/06).

Dalam webinar ini, dibahas mengenai risiko makroekonomi dan pengalaman gugus tugas Covid-19 Australia dalam memberikan stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Pemerintah Australia merespons Covid-19 yang mulai masuk ke negaranya sejak 25 Januari 2020 lalu dengan menyiapkan 3 paket ekonomi senilai $ 260 Miliar atau 13,3% dari PDB negaranya. Paket ekonomi yang pertama (12 Maret) diarahkan untuk mendukung investasi dunia usaha dan membayar stimulus untuk beberapa wilayah tertentu. Berikutnya, paket ekonomi yang kedua (22 Maret) difokuskan untuk mendukung rumah tangga dan menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan aliran kredit yang berkelanjutan. Paket ekonomi ketiga (30 Maret) adalah program JobKeeper yang bertujuan untuk mensubsidi dunia usaha dan menekan seminimal mungkin PHK. Di bidang kesehatan, Pemerintah Australia menangani pandemi ini dengan cara melakukan population based testing, meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi orang yang kontak langsung dengan pasien positif dan memperkuat sistem kesehatan.

Sementara itu, Adi Budiarso memaparkan cara Indonesia merespons dampak Covid-19 melalui program yang dinamakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Total anggaran PEN adalah sebesar Rp 677,2 Triliun yang dialokasikan untuk kesehatan, perlindungan sosial, insentif dunia usaha, UMKM, pembiayaan koorporasi serta Kementerian Lembaga dan Pemda.

Adi juga menjelaskan bahwa Indonesia juga berkolaborasi dengan negara-negara G20 untuk saling bertukar ide terkait penanganan Covid-19.

“Kami sepakat bahwa fokus kita yang pertama adalah pada peningkatan sistem kesehatan, kedua perlindungan sosial, ketiga perhatian terhadap berbagai kemungkinan transisi ekonomi,” ujar Adi. (cs)