Pertemuan Virtual The 14th ASEM Finance Ministers Meeting 2020

Jakarta (06/11) – Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makroekonomi dan Keuangan Internasional Suminto yang mewakili Menteri Keuangan Republik Indonesia, menghadiri pertemuan The 14th Asia-Europe Finance Ministers’ Meeting (ASEMFinMM14) 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat, 6 November 2020. Pertemuan ini dihadiri oleh 45 partner ASEM, serta perwakilan dari World Bank, International Monetary Fund, Asian Development Bank, Asia-Europe Foundation (ASEF), dan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO). 

ASEMFinMM14 tahun 2020 diketuai oleh Bangladesh dengan mengusung tema “Addressing COVID-19: Ensuring a Strong, Sustainable, Inclusive, and Balanced Recovery” yang berfokus pada pembahasan penanganan dan pemulihan dampak pandemi COVID-19, serta upaya efektif untuk mencapai implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Pertemuan ASEMFinMM14 2020 dibuka oleh Menteri Keuangan tuan rumah dan dilanjutkan dengan penayangan video sambutan Perdana Menteri Bangladesh. Keynote speakers dari Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) menyampaikan tentang perkembangan ekonomi global dan peran dari lembaga keuangan internasional dalam pemulihan ekonomi global dan respon pandemi Covid-19. ADB menggarishbawahi beberapa kebijakan kunci dalam hal pemulihan ekonomi dan yang kuat, berkelanjutan, inklusif dan berimbang, antara lain: i) penguatan kerja sama dan integrasi regional, ii) penguatan ketahanan terhadap risiko keamanan kesehatan, iii) pengentasan kemiskinan dan kesenjangan, iv) investasi pada infrastruktur berkualitas untuk masa depan yang lebih hijau, v) pemanfaatan digital ekonomi, dan vi) penguatan kerja sama ekonomi Asia-Eropa.

ASEMFinMM14 2020 menekankan pentingnya penguatan kerja sama, kemitraan yang efektif, dan usaha kolektif dalam penanganan pandemi yang cepat dan tepat, serta percepatan implementasi agenda global lainnya. Negara-negara Asia dan Eropa, sebagaimana negara-negara di belahan dunia lainnya, mengalami dampak yang besar akibat pandemi pada hampir semua aspek kehidupan, mulai dari aspek kesehatan, kehidupan sosial, mata pencaharian, sektor perdagangan dan investasi, lingkungan, dan lainnya. Di sisi lain, sejumlah negara masih berjuang menghadapi gelombang kedua dari penyebaran virus COVID-19, yang berakibat pada ketidakpastian global dan tertundanya beberapa agenda dalam proses implementasi SDGs. Untuk itulah, melalui forum ini para Menteri/perwakilan Menteri Keuangan ASEM berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi yang intensif, baik dengan negara partner, organisasi kerja sama internasional dan regional, maupun lembaga terkait lainnya, untuk mengupayakan segala cara dan mengatasi tantangan yang dihadapi negara-negara partner ASEM akibat pandemi COVID-19 dan memastikan terwujudnya pemulihan pandemi yang kuat, berkelanjutan, inklusif, dan berimbang.

Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato intervensi dari masing-masing Menteri/perwakilan Menteri Keuangan negara partner ASEM. Pada pertemuan ASEMFinMM14 2020, Suminto menyampaikan dukungan Pemerintah terhadap usaha pemulihan kondisi perekonomian global dan memaparkan tentang respon Indonesia terhadap dampak Pandemi Covid-19.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar USD48,6 miliar atau 4,2 persen dari PDB sehingga defisit anggaran menjadi 6,34 persen dari PDB yang digunakan untuk peningkatan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan, perluasan jaring pengaman sosial, dan perlindungan terhadap sektor bisnis.

“Tidak hanya itu, Indonesia juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat reformasi struktural melalui pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang diharapakan dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja,” jelas Suminto. 

Suminto juga menekankan pentingnya aksi kolektif dan kerja sama multilateral pada masa pandemi ini. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia sangat mengapresiasi usaha penyediaan vaksin yang adil dan merata melalui inisiatif COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) dan fasilitas COVAX; serta akses keuangan bagi negara yang membutuhkan, termasuk implementasi dan perpanjangan Debt Suspension Services Initiative (DSSI) atau penangguhan utang bagi negara berpenghasilan rendah.

Hasil dari ASEMFinMM14 2020 dituangkan dalam Press Release The 14th Asia-Europe Finance Ministers’ Meeting (ASEMFinMM14) 2020 yang dapat diakses pada https://cdn.aseminfoboard.org/documents/Press-Release-ASEM-FinMM14.pdf