BBM Langka, Presiden Tegur Pertamina

Jakarta(Sindo) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegur PT Pertamina (Persero) terkait kasus kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), terutama premium, di sejumlah daerah. Presiden meminta Pertamina meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat.

“Saya tidak happy kemarin ketika mengikuti media massa, sebagai contoh ada keterlambatan bahan bakar, ada statement, entah hanya excuse saja dari jajaran Pertamina, karena hari libur dan mengenalkan sistem baru. Ini salah,” ujar Presiden SBY dalam sambutannya saat membuka transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin.

Menurut Presiden,segala persoalan yang menyangkut pelayanan masyarakat harus direspons cepat karena prinsipnya negara tidak pernah libur melayani warganya. Libur bukan berarti semua sistem pelayanan masyarakat berhenti begitu saja. ”Tidak ada excuse seperti itu lantas lalai, lantas tidak berkomunikasi dengan rakyat, lantas tidak responsif. Itu keliru,”paparnya.

Presiden menegaskan bahwa aparat pemerintah dan instansi yang bekerja melayani masyarakat harus selalu berjaga dan bersiap mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat.”Saya katakan kita harus ngantor. Kita harus respons pada saatnya.Ini berlaku untuk seluruh jajaran pemerintahan,” tambahnya.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menerjunkanpenyidikpegawai negeri sipil (PPNS) di bidang migas terkait kelangkaan BBM. Menurut Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, sejak 2 Januari 2009 lalu BPH Migas telahmenurunkanPPNSke beberapa lokasi.

Pada Sabtu (3/1) PPNS BPH Migas menemukan satu SPBU yang tutup di kawasan Jalan Yos Sudarso, Jakarta, karena premiumnya habis. ”Ternyata mereka masih punya solar.Akhirnya, mereka ditindak oleh Polsek Tanjung Priok,”katanya.

Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira mengatakan, terkait kelangkaan BBM bersubsidi, Departemen ESDM telah mendapat laporan dari BPH Migas bahwa Pertamina telah menyampaikan penyebab kelangkaan. Berdasar laporan itu kelangkaan BBM akibat sistem baru di Pertamina yang menerapkan real time proses delivery order (DO).

Selain itu, akibat kenaikan konsumsi BBM bersubsidi saat liburan bersama dalam rangka Natal 2008 dan Tahun Baru 2009. ”Di bagian lain,stok BBM bersubsidi di SPBU mengalami keterbatasan,”ujar Sutisna.

Vice President Communication Pertamina Anang Noor mengatakan, demi memperlancar pasokan BBM ke SPBU,Pertamina telah mengambil langkah-langkah darurat. Langkah dimaksud antara lain pembukaan depot selama 24 jam, pemenuhan BBM ke banyak SPBU yang mengalami kekosongan suplai, serta pemberian fasilitas kredit kepada SPBU.

Masih Langka

Kelangkaan premium di sejumlah daerah masih terjadi hingga kemarin. Di Surabaya, stok premium kembali kosong di beberapa SPBU.Kekosongan premium itu terjadi di SPBU di Jalan Diponegoro, Jalan Indragiri, dan Gunung Sari.

Namun, Eviyanti, external communication Pertamina Surabaya, menyatakan kekosongan itu hanya bersifat sementara dan seluruhnya telah teratasi petang kemarin. DiTegal,Jawa Tengah,tiga SPBU terpaksa tutup karena kehabisan stok premium.Kelangkaan pasokan mulai terjadi sekitar pukul 11.00 hingga pukul 14.30 WIB kemarin lantaran premium dari Depo Tegal belum tiba.

Tiga SPBU yang kehabisan stok premium ialah SPBU Singkil,Kecamatan Adiwerna; SPBU Karanganyar, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal; dan SPBU Jalan KS Tubun,KotaTegal.Tiga SPBU itu memasang papan pengumuman di depan pintu masuk dengan tulisan ”Maaf Premium Habis”.

Staf SPBU Singkil, Sutrisno, 43, mengatakan stok premium habis sejak pukul 11.00 kemarin. ”Kami belum dapat kiriman lagi dari Depo Tegal. Biasanya pagi sudah dikirim tapi sampai siang ini belum datang juga,”katanya kemarin. Operator SPBU KS Tubun Kota Tegal,Ida,mengaku stok premium sudah habis sejak pukul 08.00.

SPBU itu sudah mengontak Depo Pertamina Tegal, namun hingga pukul 13.00 kemarin pasokan premium belum datang. Sales Area Manager Pertamina Tegal Nurhadiya membantah kelangkaan premium akibat keterlambatan pengiriman DO oleh Pertamina. Menurut dia, DO atau surat tebusan dari tiga SPBU itu sudah dikirim.

Kelangkaan premium juga terus terjadi di wilayah Jawa Barat. Di Kabupaten Cianjur, kelangkaan premium akibat pasokan dari Pertamina kurang lancar. Beberapa SPBU di Cianjur hingga kemarin tidak beroperasi. (rarasati syarief/j erna/ ricky susan/ujang marmuksimudin/taopik idayat/putu nova aputra/ freddy mutiara/kastolani)