Pelantikan JFAK, Pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Kemenkeu

Jakarta (13/03):  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 13 Maret 2020 melantik 30 (tiga puluh) Pejabat Eselon II dan III di lingkungan Kementerian Keuangan. Selain itu, ada 8 (delapan) Jabatan Fungsional Analis Kebijakan pada Badan Kebijakan Fiskal yang juga dilantik oleh Sekretaris Jenderal pada hari itu.

“Situasi yang kita hadapi dengan harga minyak yang menurun tajam akibat adanya perang harga minyak antara Saudi Arabia dan Russia dan penurunan ekonomi karena dampak virus corona, mengharuskan kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Sri Mulyani dalam pidatonya di Aula Mezanine, Gedung Juanda, Jakarta.

Sri Mulyani pun menegaskan bahwa kondisi ekonomi saat ini tidak dalam situasi dan tantangan yang normal dan seluruh dunia sedang mengalaminya.

“Masalah ini bukan masalah Menteri atau Wakil Menteri Keuangan saja, tapi juga seluruh pejabat di Kementerian Keuangan harus ikut secara aktif memikirkan dan berpartisipasi di dalam rangka menyiapkan instrumen-instrumen keuangan negara dan menjaga kesehatan keuangan negara,” tambah Sri Mulyani.

Di dalam situasi ini, Sri Mulyani memanggil dan mengingatkan semua jajaran Kementerian Keuangan bahwa situasi ini merupakan tantangan bersama. Oleh karena itu pegawai dituntut untuk mengimplementasikan nilai-nilai Kementerian Keuangan secara lebih keras dan konkret. Nilai-nilai tersebut adalah profesionalisme, integritas, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan.

“Kita sekarang terus meneliti bagaimana keuangan negara terutama kebijakan fiskal dan non fiskal bisa mengurangi dampak negatif dari kondisi ekonomi global. Ini artinya seluruh jajaran Kementerian Keuangan harus berpikir keras, belajar dari masa lalu dan belajar dari negara lain baik dari sisi penerimaan negara, belanja negara dan juga pembiayaan,” tegas Sri Mulyani.

Dari sisi penerimaan negara, diharapkan Kementerian Keuangan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Dari sisi belanja, penting bagi Kementerian Keuangan untuk meyakinkan seluruh pemangku kepentingan bahwa belanja yang prioritas dan bermanfaat bagi masyarakat dalam mendorong ekonomi adalah hal yang benar. Sedangkan dari sisi pembiayaan, Sri Mulyani tetap meminta untuk terus dilakukan inovasi dan pemantauan pasar secara cermat, baik dalam negeri maupun luar negeri dan dalam bentuk surat berharga negara maupun instrumen yang lain.

Dalam situasi pasar keuangan yang saat ini sedang bergejolak, semua mata akan tertuju kepada pemerintah dan dalam hal ini Kementerian Keuangan akan menjadi salah satu institusi yang akan dilihat. Open minded, sikap positif dan sinergi kolaborasi adalah suatu keharusan baik kolaborasi di lingkungan Kementerian Keuangan maupun kolaborasi dengan kementerian lembaga lain dan dengan pemerintah daerah.

Sri Mulyani, lanjutnya, menyampaikan bahwa sudah banyak tulisan yang mengatakan bahwa virus corona adalah a challenge in a life time. Oleh karena itu beliau mengharapkan untuk seluruh jajaran Kementerian Keuangan agar dapat menghadapi tantangan ini secara profesional dan mengerahkan kemampuan berpikir serta inovasi untuk bisa mengkontribusikan solusi yang efektif.  

“Kalau kita semua saling bekerja sama dan terus menerus mau dan mampu memberikan yang terbaik, Indonesia akan bisa terjaga dengan baik. Kalau Kementerian Keuangan maju, Indonesia maju. Selamat bekerja, menjalankan amanah dan menjaga sumpah yang telah anda sampaikan di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Sri Mulyani kepada pejabat yang dilantik. (cs)