Ini Kondisi Pandemi Covid-19 di Negara Sahabat dan Persiapan Sambut New Normal

Jakarta (23/06) - Pandemi Covid-19 yang tersebar hampir ke seluruh dunia memaksa negara-negara untuk mengatur ulang target pencapaian ekonomi mereka di tahun 2020. Tak terkecuali di negara maju, seperti Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura. Untuk mengetahui bagaimana reaksi negara-negara tersebut khususnya dalam menghadapi krisis ekonomi di tengah pandemi dan bagaimana setiap negara melakukan penyesuaian kenormalan baru, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), menyelenggarakan webinar dengan tema "Implementasi The New Normal & Tantangannya di Beberapa Negara".

Acara yang diikuti oleh para pegawai Kementerian Keuangan ini menghadirkan Adriansyah, Analis Kebijakan Madya BKF; Sonny Surachman Ramli, Atase Keuangan KBRI Tokyo; Bobby Wahyu Hernawan, Atase Keuangan KBRI Abu Dhabi; dan Lupi Hartono, Atase Keuangan KBRI Singapura.

"Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang di selenggarakan oleh Tim Pemulihan Ekonomi Nasional, Badan Kebijakan Fiskal untuk mendapatkan masukan dan informasi mengenai implementasi the new normal dan tantangan-tantangan yang dihadapi berdasarkan pengalaman negara-negara mitra Indonesia," ungkap Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral BKF.

Dalam sesi paparan, Adriansyah menyampaikan bagaimana pandemi ini memaksa Pemerintah untuk merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perlambatan yang terjadi tak bisa dihindarkan lagi. Namun di sisi lain, pandemi ini juga memberikan kesempatan baru untuk melakukan reformasi ekonomi.

"Untuk mengatasi pandemi ini, pemerintah Jepang belajar dari Taiwan yang berhasil mengatasi pandemi ini dengan baik. Mengenai dampaknya ke ekonomi domestik Jepang, Pemerintah Jepang memprediksikan bahwa ekonomi Jepang akan mengalami kontraksi di 2020, dan tumbuh sedikit di 2021 mendatang," jelas Sonny.

Selanjutnya, Bobby menyampaikan mengenai situasi di Uni Emirat Arab (UEA). Bobby menjelaskan bahwa di negara perserikatan yang hampir 80% penduduknya adalah warga negara asing, pemerintah melakukan tes masif kepada seluruh penduduk tanpa terkecuali. Pemerintah federal UEA juga mengeluarkan stimulus yang didukung oleh seluruh negara bagian yang diharapkan dapat menggerakan ekonomi domestik.

Di sesi terakhir, Lupi memaparkan tentang situasi di Singapura. Menghadapi pandemi, Pemerintah Singapura menerapkan circuit breaker yang membatasi aktivitas warga Singapura di luar rumah. Selain itu, Pemerintah Singapura juga menggelontorkan stimulus yang mencapai 15% dari PDB mereka, namun angka ini kemungkinan masih bisa berubah, mengingat kondisi yang masih belum pulih. Ekonomi Singapura pun diprediksi akan mengalami kontraksi hingga -7% di akhir 2020. (aew)