Energy Transition Mechanism Untuk Transisi Energi Bersih di Indonesia

Jakarta (17/03) - Pemerintah Indonesia berusaha untuk melakukan transisi energi yang lebih adil dan terjangkau sebagai bagian dari prioritas nasional untuk mencapai pertumbuhan emisi nol di 2060. Sebagai salah satu upaya untuk  Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), menyelenggarakan FGD Energy Transition Mechanism (ETM) di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala BKF Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa perubahan iklim sebagai ancaman nyata. Indonesia, sebagai salah satu negara yang rentan terdampak perubahan iklim, mentargetnya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri, dan 41% dengan bantuan internasional pada 2030. Komitmen ini tercantum dalam dokumen National Determined Contribution (NDC) yang terakhir diperbaharui pada 2021 silam.

“Dalam hal kapasitas dukungan Pemerintah, rata-rata anggaran Pemerintah untuk Perubahan Iklim selama 5 tahun terakhir sebesar Rp.89,6 triliun per tahun, sekitar 34% dari kebutuhan tahunan yang sebesar Rp.266,2 triliun. Karena itu, investasi swasta perlu ditingkatkan untuk mencapai target NDC” tambah Febrio.

Transisi energi di Indonesia juga harus dilakukan secara tepat, dan memastikan bahwa pertumbuhan Indonesia tidak terganggu. Untuk ini, Indonesia memerlukan kombinasi yang tepat antara mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dan pengembangan sumber energi terbarukan.

Berikutnya, Ahmed Saeed, Vice President for East Asia, Southeast Asia and the Pacific, ADB, menyampaikan bahwa salah satu masalah terbesar di dunia adalah bagaimana negara-negara beralih dari ketergangtungan mereka dari batu bara kepada sumber energi baru yang lebih bersih. Ahmed juga berharap bahwa pertemuan hari ini dapat menentukan langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah untuk mencapai target yang telah dicanangkan.

Acara dilanjutkan dengan diskusi, yang diikuti oleh seluruh peserta, baik yang hadir langsung di lokasi ataupun yang hadir via zoom. Tema yang diangkat mulai dari bagaimana ETM mempercepat transisi energi dari batu bara ke sumber energi bersih serta tantangan yang dihadapi, dilanjutkan dengan penyampaian update terakhir kajian ETM, dan bagaimana implementasi dan rencana kedepannya, termasuk untuk pendanaan serta langkah-langkah yang harus diambil oleh Indonesia untuk beralih dari batu bara ke energi bersih. (aew)