Sri Mulyani: Secara Keseluruhan, Kinerja APBN 2022 Sangat Baik

Jakarta (3/1/2023) - Mengawali tahun 2023, Kementerian Keuangan menggelar secara daring konfrensi pers “Realisasi APBN 2022” pada 3 Januari 2023 yang disiarkan secara daring. Dalam kesempatannya, Menteri Keuangan  (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan mengenai perkembangan perekonomian tahun 2022 dan realisasi sementara pelaksanaan APBN 2022. Menkeu menyampaikan bahwa secara keseluruhan, kinerja APBN 2022 sangat baik

“Kondisi APBN 2022 mengalami penyehatan yang sangat baik dan relatif cepat,” jelas Menkeu.  

Kinerja APBN yang baik ini terlihat dari realisasi pendapatan negara yang mencapai Rp2.626,4 triliun atau tumbuh 30,6% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Komposisi pendapatan negara tersebut mencakup realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp2.034,5 triliun yang terdiri dari realisasi pajak sebesar Rp1.716,8 triliun dan realisasi kepabeanan dan cukai sebesar Rp317,8.

Sementara realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah sebesar Rp588,3 triliun atau tumbuh sebesar 28,3% dibandingkan realisasi tahun 2021. Realisasi PNBP ini didukung oleh meningkatnya harga komoditas (minyak mentah dan minerba), serta membaiknya layanan PNBP Kementerian/Lembaga (K/L) seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat. 

“Jadi kita lihat memang kinerja pajak, bea dan cukai, dan PNBP sungguh luar biasa,” ujar Menkeu. 

Menkeu menambahkan bahwa pada saat ekonomi pulih, pemerintah berupaya memulihkan perekonomian negara. Pada saat komoditas boom, pemerintah mengumpulkan penerimaan negara.

Dari sisi belanja negara, APBN mencatatkan realisasi belanja negara selama tahun 2022 sebesar Rp3.090,8 triliun atau naik 10,9% dari realisasi tahun 2021. Hal ini sejalan dengan strategi kebijakan APBN yang berperan sebagai shock absorber

Lebih lanjut, Menkeu memaparkan bahwa pembiayaan anggaran tahun 2022 difokuskan pemerintah untuk menutup defisit yang realisasinya mencapai Rp583,5 triliun. Anggaran defisit utamanya untuk membiayai kegiatan dalam rangka keberlanjutan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). 

Mengakhiri paparannya, Menkeu menjelaskan bahwa kinerja APBN menggambarkan seluruh upaya Indonesia dalam menghadapi pandemi yang sungguh luar biasa selama 3 tahun ini dan upaya Indonesia untuk memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.  

“Kita akan terus menjaga APBN keuangan negara sebagai instrumen yang kredibel, efektif, sehat dan sustainable. Ini adalah salah satu prasayarat bagi Indonesia untuk terus maju dan berkembang sehingga kita bisa mencapai cita-cita negara Indonesia,” tutup Menkeu. (cs)