Belajar dari Pandemi COVID-19, Pemerintah Persiapkan Sistem Keuangan-Kesehatan yang Lebih Solid

Jakarta, 22/06/2023 – Dalam Presidensi G20 India, hari ini pertemuan ketiga Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) diselenggarakan secara hybrid di sebuah hotel bilangan Jakarta. Berperan sebagai Co-Chair dari Kementerian Keuangan Indonesia, Made Arya Wijaya, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara. Turut hadir pula memberikan Pidato Pembuka: Menteri Keuangan India Manicka Raj dan Menteri Keuangan Italia Riccardo Barbieri Hermitte. serta Exceutive Head JFHTF Bruce Aylward.

JFHTF ketiga ini terdiri dari 3 sesi: (I) Penyusunan Koordinasi Keuangan-Kesehatan; (II) Pemahaman lebih baik dan mitigasi risiko ekonomi serta kerentanan dari pandemi; (III) Kesiapan perbaikan untuk intervensi respon pandemi berskala besar. Di akhir acara, tak lupa diselenggarakan sesi Outlook: Langkah Kedepan JFHTF dan pidato penutup dari para perwakilan Kementerian Kesehatan India, Italia, dan Indonesia.

“Deklarasi Bali memberikan kita semua mandat jelas untuk melanjutkan apa yang telah kita kerjakan untuk persiapan yang lebih matang untu menghapi pandemi global di masa mendatang. Hal ini yang menjadi dasar rencana kerja JFHTF tahun ini. Keberlanjutan upaya koordinasi sektor keuangan-kesehatan kita akan menjadi sangat penting untuk tahun mendatang terlebih untuk memastikan sistem-sistem di negara kita lebih berdayatahan untuk pandemi di masa mendatang. Dan ini akan dibangun di atas kesuksesan dan kerja Satgas”, ungkap Made.

Made melanjutkan, JFHTF telah melakukan sebuah survei yang menghasilkan sejumlah kesimpulan, diantaranya kolaborasi yang tepat waktu, terkoordinasi dengan baik, dan kaya informasi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan merupakan bagian integral dari mitigasi krisis kesehatan yang sangat efektif.

“Dalam hal ini, saya senang bahwa kami membuat kemajuan yang baik dalam agenda kami tahun ini. Framework (FEVR) telah dikembangkan oleh WHO melalui konsultasi dengan Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Investasi Eropa (EIB). Sementara itu, Pemetaan Pembiayaan Lonjakan dikembangkan bersama oleh WHO dan Bank Dunia. Saya juga ingin menegaskan kembali pentingnya, dan sangat mendorong keterlibatan yang lebih strategis dari IFI saat kita semakin fokus ke depan, untuk tahun 2024 dan seterusnya”, lanjut Made.

Selanjutnya Co-Chair Kementerian Keuangan Indonesia akan digantikan oleh Parjiono, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional. Pertemuan JFHTF selanjutnya akan diselenggarakan pada Agustus 2023 mendatang. (fms)