Kemenkeu Gandeng Ekonom se-Indonesia Benahi Pemerataan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Jakarta, (04/08/2023) - Pembangunan ekonomi Indonesia secara menyeluruh terus menjadi fokus pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di damping Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu, Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Astera Primanto Bhakti, dan jajaran pimpinan Eselon I Kementerian Keuangan menghadiri Kick Off Regional dan Local Expert 2023 dengan tema ‘Sinergi Membangun Ekonomi dan Fiskal Daerah yang Sehat dan Kredibel’. Sejumlah Regional Expert dan Local Expert yang terdiri dari praktisi, birokrat, dan akademisi hadir dan secara aktif melangsungkan diskusi perekonomian regional dan lokal.

Cikal bakal forum ini dimulai saat pembentukan forum Regional Economist pada tahun 2012 yang kemudian berubah nama menjadi Forum Ekonom Kementerian Keuangan (FEKK) tahun 2015, dan kini bernama Regional Expert dan Local Expert Kementerian Keuangan. Melalui forum ini, para ahli memberikan masukan bagi Kementerian Keuangan di bidang ekonomi, keuangan dan kebijakan fiskal, terutama terkait perspektif ekonomi regional dan lokal. Local Expert adalah ekonom yang melakukan analisa perkembangan ekonomi berdasarkan provinsi sementara Regional Expert melakukan analisa perkembangan ekonomi berdasarkan regional (pulau).

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pidato kuncinya menekankan bahwa Kementerian Keuangan harus selalu bergerak (spreading knowledge) sehingga akan lahir ahli-ahli di seluruh titik daerah Indonesia mengingat begitu banyak ruang perbaikan dalam pembangunan negeri ini. “Perjalanan ekonomi Indonesia diwarnai dengan peran birokrat, teknokrat, dan akademisi dalam membangun Indonesia. Bagaimana kita menganalisa, mengevaluasi dan mewariskan kepada generasi selanjutnya belum dilakukan secara sistematis. Belum ada knowledge experience yang kemudian dijadikan bahan critical thinking untuk mengevaluasi kebijakan. Hal ini penting sebagai bentuk ikhtiar, belajar dari kesalahan, dan berusaha melahirkan pemikiran-pemikiran baru”, ungkap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, dalam sambutannya menyampaikan, “Yang ingin dilakukan dari regional and local experts di sini adalah substansi pembangunan di daerah serta menjaga kesinambungan antar generasi. Bagaimana kita bisa memberikan konektivitas antara public finance dengan pendiikan, kesehatan, dan climate change. Perspektif yang selama ini dilihat dari pusat, kita akan fokuskan juga bagaimana perspektif daerah dan kemudian akan kita bangun ekonomi dan fiskal daerah yang lebih sehat dan kredibel”.

Sebagai think tank di Kementerian Keuangan, BKF mendukung penuh forum ini melalui berbagai program kerja sama dengan DJPb, diantaranya: secara intensif melakukan capacity harmonization dengan pegawai DJPb (diskusi analisis ekonomi makro dan APBN), secara aktif dalam setiap kegiatan Kajian Fiskal Regional (KFR) DJPb, peran BKF sebagai tim penilai laporan KFR dari semua Kantor Wilayah DJPb, serta partisipasi program secondment di Kanwil DJPb yang tersebar di berbagai daerah.

Acara dilanjutkan dengan Forum Diskusi Ekonomi Regional yang dimoderatori langsung oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Prof. Chandra Fajri Ananda. Para regional experts (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Papua, dan Bali-Nusa Tenggara) membahas bagaimana perkembangan ekonomi, local taxing power, isu dan tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi kebijakan yang dianalisis dari wilayah masing-masing.

“Saya berharap kerja sama dengan para chief economist bisa semakin baik. Asset & Liabilities Committee Regional (ALCO) di masing-masing provinsi bisa semakin diperkaya dan diperkuat kolaborasinya. Yang kita ingin lihat transformasi ekonomi di dan kebijakan apa yang bisa diperbaiki. Bagaimana APBN dapat mengkatalis transformasi ekonomi di daerah”, lanjut Febrio pada sesi wrap-up.

Forum ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Kementerian Keuangan dan para regional/local expert, serta menghasilkan perspektif-perspektif yang berkualitas guna menunjang pelaksanaan kebijakan fiskal pemerintah yang lebih efisien dan efektif. (fms)