Jakarta, (26/09/2024) – Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan kembali menyelenggarakan Kelas Skenario Fiskal mengusung tema “Sua, Cengkrama, Kelana dengan Fiskal Kita”. Tidak hanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menjadi sasaran peserta Kelas Skenario Fiskal, kali ini BKF bekerjasama dengan Universitas Amikom Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Citra 1 dan Ruang Citra 2 Gedung II Universitas Amikom pada Selasa (24/9) dengan kehadiran 100 mahasiswa program studi S1 Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Amikom Yogyakarta. Selain sebagai ruang komunikasi publik antara praktisi kebijakan fiskal dengan mahasiswa, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penyusunan dan pengelolaan APBN, mengaplikasikan isu-isu keuangan negara dan perkembangan ekonomi Indonesia yang berpengaruh ke dalam APBN serta sosialisasi kebijakan fiskal yang bertujuan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Sosial Amikom Yogyakarta, Emha Taufiq Luthfi, S.T., M.Kom, yang mengatakan bahwa kegiatan ini mempunyai banyak sekali manfaat positif bagi mahasiswa Amikom dan menyampaikan terima kasih kepada Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan yang berkenan berkunjung ke Amikom untuk memfasilitasi mahasiswa Amikom dalam pembelajaran dan eksplorasi terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Beliau berharap ilmu yang nantinya didapatkan bisa menambah insight yang bagus.
Selanjutnya, Analis Kebijakan Ahli Madya PKAPBN BKF Kemenkeu, Suwardi menyampaikan bahwa pentingnya peran masyarakat khususnya mahasiswa sebagai tonggak masa depan bangsa Indonesia dalam memahami penyusunan dan pengelolaan APBN. Suwardi juga menyampaikan kedatangannya bersama tim yang diantaranya adalah Immanuel Bekti Hartanto, Agung Kurniawan Purnomo, Winarso Tri Rahayu, Dwi Kusdianto, Deni Solehudin, Yolanda Margarenta Hutauruk serta Viona Yomeda Purba, yang akan membagikan pengenalan terkait arah dan tantangan kebijakan fiskal khususnya dalam RAPBN 2025 yang dituntut untuk tetap waspada, antisipatif dan responsif terhadap dinamika perekonomian, tantangan pembangunan dan agenda pembangunan. Selain itu, beliau berharap semoga kegiatan ini dapat diterima baik oleh FES Amikom dan mahasiswa Amikom dapat terus aktif dalam pengenalan isu-isu kebijakan fiskal di masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan Pemaparan Arah Kebijakan Fiskal dan Transmisi Asumsi Dasar Ekonomi Makro terhadap Postur APBN yang juga disampaikan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya PKAPBN BKF Kemenkeu, Suwardi. Dalam pemaparannya, disampaikan bahwa strategi kebijakan fiskal yang efektif dilakukan dengan tetap menjaga APBN sehat dan berkelanjutan. Melalui APBN yang sehat, tiga fungsi pokok didorong untuk berfungsi optimal yang selanjutnya akan menopang pembangunan yang berkelanjutan. Adapun pembangunan yang berkelanjutan akan menghantarkan terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan.
Setelah mendapatkan pemaparan singkat tentang Arah Kebijakan Fiskal dan Transmisi Asumsi Dasar Ekonomi Makro terhadap Postur APBN, mahasiswa diarahkan untuk membentuk empat kelas yang masing-masing kelas dibagi ke dalam 4 kelompok dan masing-masing kelas dibimbing oleh dua mentor dari Pusat Kebijakan APBN, BKF Kemenkeu. Kegiatan di kelas dilakukan secara interaktif antara praktisi kebijakan fiskal dengan mahasiswa, para praktisi memberikan pemahaman lebih mendetail tentang proses penyusunan APBN, sebaliknya mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan pemikiran kritis yang membangun dalam menyusun kebijakan yang berpengaruh terhadap APBN. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk dapat bermain peran sebagai Menteri Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk dapat memberikan pandangan-pandangan mengenai kebijakan fiskal yang telah disusun.
Pada penutup kegiatan tersebut, Kepala Program Studi S1 Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Sosial Amikom Yogyakarta, Anggrismono, S.E., M.Ec.Dev menilai bahwa kegiatan Kelas Skenario Fiskal tersebut mempunyai banyak manfaat yang baik untuk mahasiswa Amikom. “Saya tidak menyangka bahwa acaranya seru dan menarik, rekan-rekan BKF dapat mengemasnya ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh mahasiswa tetapi tidak menghilangkan makna pengenalan proses penyusunan APBN itu sendiri. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini” kata Anggrismono dalam closing statement di akhir acara. Tidak ketinggalan, salah satu perwakilan mahasiswa dari FES Amikom Yogya, Sherly Anggilianan Puspitasari menyebutkan dengan mengikuti kegiatan ini, dapat meningkatkan pemahaman proses penyusunan APBN yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. “Kelas Skenario Fiskal ini sangat seru apalagi mentornya menjelaskan dengan sangat jelas walaupun awalnya kita masih awam dengan banyak istilah-istilah dalam postur APBN. Semoga dengan kegiatan ini, kami mahasiswa Amikom dapat mengambil manfaat dan kedepannya dapat memberikan kontribusi baik bagi APBN,” ujar Sherly. (PKAPBN)