Financial regionalism in East Asia has stimulated not only a new architecture for regional governance, but also a transformation in Indonesia’s national regulatory framework. As a relatively new phenomenon compared to trade regionalism, financial regionalism has successfully shaped cooperative networks among financial authorities in East Asia. In this incisive new book, Eko Saputro explores how new financial alliances and regulatory frameworks will allow Indonesia to rapidly take a new place at the global table, bringing the explosive growth that other Asian countries have seen to the archipelago nation. This book will be of equal value to academics, policy makers, students, and scholars, both in the region and abroad.
CONTENTS:
Kebijakan ekonomi pada dasarnya merupakan interaksi yang dinamis dan sinergis di antara tiga kebijakan ekonomi utama yaitu kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan sektor riil. Interaksi yang dinamis dan sinergis antara tiga kebijakan tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif adil dan merata dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif adil dan merata dalam rangka mencapai Visi Pembangunan Nasional 2016-2020 yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Bunga Rampai yang berjudul “Kebijakan Makro-Fiskal Ekonomi Indonesia” ini berusaha menyampaikan berbagai kajian yang mewakili masing-masing kebijakan ekonomi di atas namun dengan penekanan pada kebijakan ekonomi makro dan kebijakan fiskal.
DAFTAR ISI:
Kesepakatan IJEPA, semenjak berlaku efektifnya pada tanggal 1 Juli 2008 lalu hingga pada saat kajian ini disusun, tercatat telah menginjak usia tujuh tahun. Sementara itu, berdasarkan ketentuan dalam pasal 151 perjanjian IJEPA, paska lima tahun implementasi IJEPA pihak Indonesia dan Jepang dapat melakukan general review untuk membahas isu-isu strategis dalam IJEPA yang perlu disesuaikan berdasarkan perspektif kepentingan kedua pihak. Terkait dengan hal tersebut, pada tahun 2015 Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral (PKRB) – Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan kemudian menggagas dilaksanakannya suatu kajian evaluasi terhadap pemanfaatan IJEPA jasa keuangan bagi Indonesia. Buku ini dapat menjadi bagian literatur penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan untuk memahami dinamika pemanfaatan implementasi jasa keuangan IJEPA, dan berguna bagi perumusan kebijakan kerjasama ekonomi selanjutnya baik dengan Jepang maupun negara mitra Indonesia lainnya.
Buku ini mengulas beberapa inisiasi kerja sama yang telah dilakukan oleh Indonesia khususnya di bidang ekonomi dan keuangan, antara lain keanggotaan Indonesia dalam Asian Infrastructure Fund (AIF) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), liberalisasi sektor jasa, serta good governance dalam proyek-proyek infrastruktur Indonesia. Indonesia sebagai negara yang terbuka (open country) di bidang perekonomian membuka diri untuk bekerja sama dengan negara-negara lain, baik pada level bilateral, regional, maupun multilateral, dengan menganut prinsip saling menguntungkan (mutually benefit) dan menghormati kedaulatan masing-masing negara. Penyusunan buku ini menjadi salah satu bentuk perwujudan pembelajaran (lesson learnt) dari isu-isu kerja sama yang digulirkan.
Makroekonomi memiliki tiga komponen pokok yang terdiri dari fiskal, moneter, dan neraca pembayaran. Masing-masing komponen tersebut memiliki neraca masing-masing. Fiskal dicerminkan oleh neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Moneter diwakili oleh Neraca Konsolidasi Sistim Moneter. Sedangkan neraca pembayaran, sesuai dengan namanya, dapat dilihat dari Neraca Pembayaran. Ketiga komponen tersebut memiliki kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi, salah satu tujuan dari ekonomi pembangunan.
Bunga rampai ini, sesuai dengan judulnya, Ekonomi Makro Indonesia, berusaha menyampaikan berbagai kajian yang mewakili masing-masing komponen makroekonomi di atas. Dari sisi fiskal, Bab 1 sampai dengan Bab 5 berisikan tulisan yang membahas dampak pengeluaran pemerintah terhadap ekonomi dalam negeri, diawali dengan belanja negara, diikuti dengan belanja infrastruktur, kebijakan fiskal secara umum, dan fasilitas fiskal bagi sektor manufaktur. Dari sisi moneter, Bab 6 sampai dengan Bab 7 menyampaikan dampak perubahan tingkat bunga terhadap ekonomi Indonesia, dan perbedaan inflasi antar daerah. Selanjutnya dari sisi pembayaran yang membahas hubungan ekonomi antar negara, Bab 8 sampai dengan Bab 10 menyampaikan analisa hubungan tingkat bunga Surat Berharga Negara dengan aliran modal asing, dampak aliran modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi, dan dampak perubahan harga minyak internasional terhadap ekonomi Indonesia.