Sri Mulyani Tambah Anggaran Kemenkes 1 Triliun untuk Tangani Corona

Jakarta (13/03): Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konfrensi pers penanganan dampak Covid-19 menyampaikan bahwa selain memberikan stimulus fiskal dan nonfiskal, Kementerian Keuangan juga telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar 1 Triliun Rupiah ke Kementerian Kesehatan sebagai langkah-langkah di bidang kesehatan untuk pencegahan dan penanganan wabah virus Corona (Covid-19).

“Langkah-langkah di bidang kesehatan itu termasuk penyiapan 132 rumah sakit rujukan, edukasi materi kesiapsiagaan untuk menghadapi Covid-19 mulai dari pendeteksian, management cleaning, pemeriksaan laboratorium dan komunikasi risiko,” ujar Sri Mulyani di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menambahkan bahwa saat ini sudah dibentuk Public Health Emergency Operation Center sebagai pusat pengendalian 24 jam, dilakukan penetapan laboratorium Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dan dilakukan peningkatan pengawasan oleh kantor kesehatan pelabuhan di 135 pintu masuk ke negara Indonesia. Pemerintah juga akan terus melakukan peningkatan monitoring terhadap mereka yang suspect dan orang-orang di sekitarnya.

“Kami dari Kementerian Keuangan akan mendukung kebutuhan anggarannya mulai dari pengawasan di pelabuhan, perawatan terhadap 24 pasien Covid-19 di rumah sakit yang dirujuk, tracing serta koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan pengadaan disinfektan untuk sarana prasarana transportasi publik, pasar, mall dan tempat rekresasi serta pembangunan jaringan telekomunikasi untuk tracking WNI yang pergi ke luar negeri,” tambahnya.

Kementerian Keuangan juga bersama-sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan melakukan konsolidasi produksi dan distribusi masker, disinfektan, obat dan bahan lainnya termasuk penambahan produksi di dalam negeri dan penambahan bahan baku impornya. Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan dana pembangunan rumah sakit tambahan apabila terjadi peningkatan pasien Covid-19. Tentunya pemerintah juga berharap bahwa perusahaan farmasi Indonesia bisa terus mencoba memproduksi vaksin Covid-19 yang sampai saat ini belum ditemukan.

“Itu penanganan Covid-19 yang dilakukan dari sisi kesehatan baik melalui anggaran maupun dari bea dan cukai yang ikut melaksanakan pengawasan di pintu-pintu masuk dan mengawal barang masuk berupa alat kesehatan yang yang dibutuhkan,” tutup Sri Mulyani. (cs)