Warta Fiskal

Merancang Lompatan Ekonomi

Tahun : 2019, Edisi : 4

Setiap negara memiliki strategi masing-masing untuk melakukan lompatan besar dalam perekonomianya. Brazil, Negara-negara Timur Tengah, China, dan juga Indonesia, lebih mengandalkan kekuatan sumber daya alamnya. Jerman,Swedia, Swiss, Norwegia, AS, Kanada, dan Jepang, lebih mengandalkan kekuatan industri manufaktur berteknologi tinggi. Sementara Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Inggris, Belanda, Luxemburg, dan Prancis, lebih mengandalkan kekuatan ekonomi jasa. Korea Selatan misalnya, kini telah menjadi ‘raja ICT dunia’. Negara-negara ini unggul dalam beberapa indikator kemajuan suatu bangsa, seperti kemudahan berbisnis (doing business), daya saing (competitiveness), kualitas manusia (human development), dan kesejehteraan atau kebahagiaan (happiness). 

Baca   Download

Spending Better

Tahun : 2019, Edisi : 3

Ketika Parlemen (DPR) mengesahkan undang-undang APBN 2019 dengan belanja negara (spending) sebesar Rp2.461,1 triliun, pendapatan Negara (revenue) sebesar Rp1.984,7 triliun dan pembiayaan anggaran (financing) untuk menutup gap antara belanja Negara dan pendapatan negara sebesar Rp 325,9 triliun, berikut kebijakan alokasi belanja sesuai prioritas pemerintah, banyak orang Indonesia mungkin tidak begitu memahami apa makna dari belanja tersebut. Interpretasi publik biasanya beragam, tergantung sudut pandang masing-masing, ada yang menilai lebih tepat sasaran (better), ada juga yang menilai belum tepat sasaran (not better). Sebagai unit perumus kebijakan fiskal di Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada publik semua angka yang tertera dalam APBN, khususnya spending. 

Baca   Download

Memperkuat Human Capital

Tahun : 2019, Edisi : 2

Membawa populasi sebanyak 260 juta jiwa untuk ’terbang tinggi’, tidak mudah. Populasi yang besar bisa menjadi kekuatan, tetapi bisa juga menjadi beban, tergantung pada apakah produktif atau tidak. Produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor kunci kemajuan sebuah bangsa. Karena itu, Negara harus memberikan perhatian yang lebih besar pada upaya membuat SDM menjadi produktif melalui berbagai kebijakan yang tepat 

Baca   Download

Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital

Tahun : 2019, Edisi : 1

Perkembangan ekonomi digital berkembang cukup pesat, diwarnai dengan munculnya perusahaan-perusahaan startup dalam bidang perdagangan (e-commerce) dan teknologi finansial (fintech). Beberapa platform fintech yang cukup aktif di Indonesia adalah GoJek, Grab, Go-Pay, DOKU Wallet, dan T-Cash atau LinkAja. SEmentara platform e-Commerce yang memiliki pengunjung terbanyak adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, dan JD.id. Banyak pihak meyakini ekonomi digital mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keyakinan ini didukung nilai transaksi ekonomi digital dari aktivitas e-commerce dan fintech yang cukup besar. Ada peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga ada tantangan yang perlu direspon pemerintah. 

Baca   Download

Penguatan Kemitraan Regional dan Bilateral

Tahun : 2018, Edisi : 6

Tumbuh bersama (growing together) adalah kata yang mencerminkan kondisi ideal kemitraan (partnership) antarnegara. Kesenjangan sumberdaya (planet, people dan technology) di setiap negara, menuntut semua negara harus melakukan kerjasama kemitraan yang saling melengkapi (close the gap). Bentuk kerjasama kemitraan, bisa bersifat multilateral atau regional ataupun bilateral. Dalam konteks bilateral, Indonesia telah menjalin kerjasama kemitraan dengan 162 negara serta satu teritori khusus yang berupa non-self governing territory (www.kemlu.go.id). Sedangkan dalam konteks regional, Indonesia menjalin kerjasama kemitraan antara lain dengan EU (European Union), APEC (Asia Pasific Economic Cooperation), dan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). 

Baca   Download