Provinsi Jawa Timur Giat Berbenah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan

Surabaya (11/9); Dalam rangka turut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Provinsi Jawa Timur semakin giat berbenah diri menjalankan pembangunan dan mengatasi segala kendala yang berpotensi menghambat kemajuan di seluruh daerahnya. Hal ini tersirat dari apa yang disampaikan oleh Wahid Wahyudi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jawa Timur yang berkesempatan hadir membuka acara Seminar Kementerian Keuangan yang diselenggarakan di Kota Surabaya. Seminar yang bertajuk “Menjaga Kesehatan APBN di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global” disambut dengan paparan dari Wahid Wahyudi dengan gagasan tentang konektivitas dalam mendukung pembangunan dan pemerataan ekonomi Jawa Timur. Beliau menyampaikan bahwa Jawa Timur menghadapi kendala utama di bidang ekonomi yaitu angka kemiskinan sebesar 10.58%, jauh di atas rata-rata nasional 9.66%, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang masih berada pada rangking 15 dari 34 provinsi di Indonesia dan ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar daerah di wilayah Jawa Timur.

Dalam rangka mengatasi kendala tersebut dan menghadapi perkembangan ekonomi global dimana saat ini perang dagang antara RRT dan AS masih berlangsung, Wahid mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan salah satu jawaban yang menjadi pendukung utama untuk mengatasi permasalahan dan kondisi yang berlangsung saat ini dan di masa yang akan datang. Beberapa contoh dan wacana konkrit disampaikan berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di Jawa Timur. Dengan optimis Wahid berpendapat, perang dagang antara RRT – AS justru memberikan peluang untuk membantu peningkatan ekspor, khususnya dari Jawa Timur yang merupakan pusat dari transportasi pengiriman barang melalui jalur laut atau menarik investor dari luar negeri untuk membangun pabrik nya di tanah Jawa Timur.

Setelah sesi pembukaan, Herma Retno Prabayanti sebagai moderator melanjutkan acara seminar dengan penyampaian paparan dan diskusi yang disampaikan oleh tiga narasumber yaitu Evy Mulyani, Kepala Bidang Analisis Ekonomi Internasional dan Hubungan Investor, Badan Kebijakan Fiskal; Ludiro, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur; dan Rudi Purwono, Ekonom dari Universitas Airlangga.

Evy Mulyani menyampaikan hal-hal baru dalam perkembangan ekonomi terkini terkait kebijakan pemerintah di bidang ekonomi antara lain adanya pengurangan pajak khusus untuk kegiatan litbang, minitax holiday untuk investasi di bawah Rp.500 milyar, investment allowance untuk industri padat karya, peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial melalui KIP Kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako, percepatan penyelesaian destinasi pariwisata di empat daerah super yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika, penguatan transfer ke daerah dan Dana Desa, Dana Abadi untuk SDM dan kebudayaan, serta penguatan neraca transaksi.

Acara dilanjutkan dengan paparan dari Ludiro tentang Kinerja Fiskal Daerah di Provinsi Jawa Timur dan Rudi Purwono yang membahas mengenai Menjaga Kondisi Ekonomi Makro dan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur di Tengah Ketidakpastian Global.

Setelah penyampaian materi, sesi diskusi diwarnai dengan partisipasi dari beberapa kepala daerah yang turut hadir, antara lain Bupati Bangkalan, Bupati Sampang, Bupati Bojonegoro, Walikota Kediri, Wakil Bupati Magetan, Wakil Bupati Ngawi. Pertanyaan, masukan dan diskusi yang disampaikan juga mengangkat masalah lain seperti mengenai bagi hasil cukai tembakau dan manajemen dalam pengelolaan APBD yang berkesinambungan. (hnr/rap)