Bagaimana Kondisi Ekonomi serta Kinerja APBN di Februari 2022?

Jakarta (28/03): Vaksinasi menjadi instrumen utama pengendalian pandemi, dan terus diakselerasi untuk melindungi masyarakat. Seiring dengan kasus harian Covid-19 Indonesia yang terus menurun, mobilitas penduduk kembali meningkat. Hal ini ditunjukan dengan Indeks keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 113 yang berada di atas level optimis. Retail Sales Index juga terus meningkat, yakni sebesar 14,5%. Selain itu, pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis yang tinggi mengindikasikan masih kuatnya aktivitas dunia usaha.

“Ini menggambarkan kegiatan ekonomi dari sisi produksi baik untuk manufaktur, jasa, perdagangan dan lainnya menunjukkan geliat yang makin baik,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konfrensi Pers APBN KiTa Maret 2022.

Meskipun begitu, terdapat peningkatan risiko global yang harus diwaspadai, yakni konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang telah menyebabkan kenaikan harga komoditas terutama pangan dan energi. Hal ini mendorong inflasi di negara-negara maju terutama Amerika Serikat yang direspons dengan pengetatan kebijakan moneter. Kemudian hal ini menyebabkan volatilitas arus modal, nilai tukar dan sektor keuangan secara keseluruhan.

“Dinamika baru ini akan berpotensi melemahkan ekonomi dunia,” ungkap Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan bahwa sampai dengan Februari 2022, APBN melanjutkan kinerja yang baik. Akselerasi belanja negara dan pembiayaan investasi tetap terjaga untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Hingga Februari 2022, realisasi belanja begara mencapai Rp282,7 triliun dengan rincian Belanja Pemerintah Pusat terealisasi sebesar Rp172,2 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp110,5 triliun. Belanja negara tetap difokuskan untuk kesehatan namun berkurang seiring kondisi Covid-19 yang makin terkendali. Pembiayaan Investasi terealisasi sebesar Rp12 triliun.

Sementara itu, dari sisi pendapatan negara, sampai Februari 2022, penerimaan perpajakan sudah mencapai Rp256,2 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp46,2 triliun. Kinerja penerimaan pajak ini ditopang oleh pemulihan ekonomi. Penerimaan tahun 2022 akan didukung oleh implementasi UU HPP yang mendorong peningkatan dan kepatuhan dan keadilan serta perluasan basis penerimaan pajak yang lebih berkelanjutan.

“Fondasi APBN harus terus dibangun dan dijaga secara kuat, disiplin dan hati-hati karena APBN menjadi instrumen yang selalu diandalkanbaik dalam menghadapi shock seperti kesehatan dan ekonomi baik dari sisi komoditas dan sektor keuangan,” tutup Menkeu. (cs)